Cara Menghilangkan Nyamuk Secara Alami dan Ampuh
Tanpa harus menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya, Anda bisa membuat lingkungan bebas dari serangga ini dengan menggunakan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan.
Nyamuk adalah salah satu jenis serangga yang banyak ditemukan. Serangga ini biasanya muncul saat musim hujan, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk muncul saat musim panas.
Keberadaan nyamuk seringkali dianggap mengganggu karena bisa menggigit atau hanya terbang berkeliaran di sekitar rumah. Gigitan nyamuk juga dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti demam berdarah dan malaria.
A. Penyebab Banyak Nyamuk di Rumah
1. Tumpukan barang
Nyamuk suka tempat yang gelap dan lembap, salah satunya adalah tumpukan barang di ruang keluarga atau kamar. Tumpukan barang bisa berupa tumpukan kardus atau pakaian di gantungan.
Periksalah ruang keluarga dan kamar di rumah dan hindari menumpuk barang terlalu banyak. Jika perlu menumpuk barang, usahakan jauhkan dari ruangan yang sering digunakan.
Semprotkan obat pembasmi serangga pada tumpukan barang. Juga, biasakan menutup lemari dengan rapat untuk mencegah masuknya nyamuk.
2. Ruangan gelap
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, nyamuk menyukai ruangan yang gelap dan kurang terkena sinar matahari. Kekurangan sinar akan membuat udara lembap dan menjadi sarang nyamuk.
Untuk itu, pastikan kamar diterangi dengan cukup sinar matahari atau penerangan pada malam hari. Buka pintu atau jendela pada siang hari untuk membiarkan masuknya cahaya dari luar.
3. Tumpukan sampah
Periksalah lingkungan sekitar rumah. Tumpukan sampah, terutama sampah organik, tanpa disadari bisa menjadi tempat perkembangan nyamuk.
Tumpukan sampah dapat menimbulkan bau tidak sedap yang disukai oleh nyamuk. Oleh karena itu, hindari menumpuk sampah. Biasakan membuang sampah setiap hari untuk menghindari datangnya nyamuk.
4. Sirkulasi udara tidak lancar
Sirkulasi tidak lancar juga bisa menjadi penyebab banyak nyamuk di rumah. Cobalah perbaiki sirkulasi udara di rumah dengan membuka jendela atau pintu setiap pagi.
Jika ruangan atau rumah mama minim ventilasi, maka Mama bisa menggunakan kipas angin. Sebab, nyamuk tidak dapat terbang di hembusan kipas angin.
5. Genangan air
Akhirnya, nyamuk sangat menyukai air yang tersisa. Genangan air adalah tempat berkembang biak jentik nyamuk. Inilah yang membuat nyamuk semakin banyak di rumah.
Untuk mengatasinya, bersihkan rumah dari sampah yang bisa menimbulkan genangan air, meskipun ketinggian air hanya 1-2 cm. Juga, buanglah sampah plastik yang bisa menyebabkan terjadinya genangan air.
B. Cara Menghilangkan Nyamuk Secara Alami dan Ampuh
1. Gunakan Serai
Serai atau sereh adalah salah satu bahan masakan yang dapat digunakan dengan aman untuk membasmi hewan kecil. Aroma yang kuat yang ditakuti oleh nyamuk memiliki banyak manfaat positif bagi manusia, seperti memancarkan aroma segar yang menenangkan pikiran saat stres. Cara menggunakannya sangat mudah, hanya perlu mematahkan beberapa batang serai dan meletakkannya di tempat banyak nyamuk. Jika ingin lebih praktis, Anda bisa mencoba produk minyak dengan kandungan serai yang aman untuk dioleskan pada tubuh.
2. Pakai Ampas Kopi
Ampas kopi memang terkenal efektif sebagai pengusir hama serangga di rumah, termasuk nyamuk. Hal ini karena ampas kopi memiliki bau yang tidak disukai oleh banyak serangga. Agar ampas kopi tidak terbuang sia-sia, Anda dapat mencoba membakar ampas kopi dan menyebarkannya di sekitar ruangan. Emisi karbon dioksida yang dihasilkan akan memblokir dan membuat nyamuk kebingungan mencari manusia.
3. Bawang putih efektif mengusir nyamuk
Kamu hanya perlu meletakkan beberapa siung bawang putih di sudut rumah untuk membuat nyamuk pergi.
Jika kamu memiliki anak-anak dan hewan peliharaan, kamu dapat mencoba merebus bawang putih hingga mendidih. Kemudian, tuangkan air rebusan ke dalam botol spray. Setelah itu, kamu bisa menyemprotkannya pada area tempat berkumpul nyamuk.
4. Mengeringkan genangan air
Genangan air merupakan salah satu tempat terbaik untuk nyamuk berkembang biak. Tidak heran kalau kita sering menemukan jentik-jentik pada area genangan air yang telah dibiarkan terlalu lama.
Untuk meminimalisir hal ini, kamu dapat menutup wadah yang berpotensi sebagai area kembang biak nyamuk, seperti pada bak mandi, ember, pot bunga, tempat sampah, dan sebagainya.
5. Pakai Tanaman Hias Lavender
Tak hanya memiliki bentuk yang cantik, rupanya tanaman hias lavender dapat dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk. Tanaman cantik berwarna ungu ini memang memiliki aroma yang menyengat.
Cukup taruh tanaman lavender ke dalam pot. Voila! Rumah menjadi cantik dan terbebas dari nyamuk.
6. Gunakan air humidifier
Pengharap udara berfungsi untuk mengatur kelembapan udara di dalam ruangan. Saat ini, tersedia beragam minyak esensial yang dapat diteteskan ke dalam pengharap udara, seperti minyak eucalyptus, lavender, tea tree, dan lainnya. Pilihlah minyak dengan aroma yang tidak terlalu menyengat agar Anda tidak terganggu oleh wewangian tersebut. Juga pastikan untuk memilih minyak esensial dengan kualitas yang baik dan tanpa adanya campuran bahan kimia yang berlebihan.
7. Pasang kelambu ampuh mengusir nyamuk
Kamu pasti sudah sangat akrab dengan kelambu. Metode tradisional yang satu ini telah menjadi cara turun temurun sejak dahulu kala. Kamu dapat mencoba memasang kelambu pada area tempat tidur untuk mengusir serangan nyamuk.
8. Mengusir nyamuk dengan minyak kayu manis
Minyak kayu manis terkenal dapat membunuh nyamuk besar dan telur-telurnya. Anda dapat membuatnya dengan mencampurkan 120 ml air dengan 30 tetes (1 sendok teh) minyak kayu manis ke dalam botol semprot. Kemudian, semprotkan cairan tersebut di sekitar rumah, yang kerap menjadi sarang nyamuk. Anda juga dapat mengoleskan minyak kayu manis pada kulit, tetapi pastikan untuk melakukan uji tes alergi dengan meletakkan 1 tetes minyak di area pergelangan tangan. Jika menyebabkan iritasi pada kulit, sebaiknya mencari alternatif minyak oles lain.
9. Bersihkan tumpukan baju kotor
Nyamuk menyukai bau badan khas dari manusia. Tidak mengherankan bila kamu sering melihat banyak nyamuk pada tumpukan baju kotor di rumah.
Sebelum area ini menjadi tempat mendekam yang nyaman bagi nyamuk, pastikan kamu selalu menjaga kebersihan rumah agar tidak menimbulkan bau yang disukai nyamuk.
10. Gunakan alat elektronik pembasmi nyamuk
Tidak ada salahnya untuk berinvestasi pada alat pembasmi nyamuk elektronik. Ada dua pilihan, yaitu raket pembasmi nyamuk dan lampu UV. Cara pemakaiannya mudah dan praktis, hanya perlu menyalakan dan mengarahkan raket ke nyamuk, sedangkan untuk lampu UV, tinggal menancapkan kabel ke stop kontak. Kedua alat ini akan mematikan nyamuk dengan sengatan listrik, tetapi harus dijaga agar tidak terjangkau oleh anak-anak atau hewan peliharaan.
11. Hindari cat berwarna gelap dan lampu redup
Nyamuk memiliki kebiasaan mengunjungi area yang gelap. Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan warna cat gelap dan lampu kamar yang terlalu redup.
Ada 3 warna yang dipercayai tidak begitu disukai oleh nyamuk, yaitu putih, hijau, dan kuning kecokelatan.
12. Nyalakan kipas angin
Berbeda dengan AC, kipas angin dapat menghasilkan angin yang membuat nyamuk kesulitan untuk terbang mengitari ruangan. Meskipun tidak begitu efektif, tetapi cara ini dapat kamu gunakan untuk mencegah nyamuk hinggap di kulit.
C. Penyakit yang Disebarkan lewat Gigitan Nyamuk
1. Demam berdarah
Demam berdarah sering terjadi di Indonesia dan disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Gejalanya termasuk demam, ruam, sakit kepala, gusi berdarah, dan mudah memar, seperti yang dikutip dari laman WebMD.
Penyakit ini tersebar di berbagai negara, termasuk Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Kepulauan Pasifik. Menurut WHO, setiap tahun sekitar 100-400 juta orang terinfeksi demam berdarah.
2. Malaria
Penyakit malaria juga dikenal sebagai infeksi plasmodium. Disebabkan oleh parasit dan ditularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina, penyakit ini sangat mematikan. Berdasarkan data WHO, pada tahun 2018, tercatat sebanyak 228 juta kasus malaria di seluruh dunia.
Bahkan, diperkirakan ada 405 ribu korban meninggal akibat malaria pada tahun 2018. Anak-anak di bawah usia 5 tahun sangat rentan terkena malaria. Gejala yang dapat dikenali meliputi demam, sakit kepala, kedinginan, anemia berat, gangguan pernapasan, dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
3. Chikungunya
Berikut adalah chikungunya, penyakit yang menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk terinfeksi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejalanya adalah demam di atas 40°C, rasa sakit pada otot, ruam, pembengkakan sendi, artritis, dan sakit kepala.
Nyamuk yang menularkan chikungunya berasal dari jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Menurut Medscape, terdapat 1,8 juta kasus chikungunya di 44 negara pada tahun 2017. Tingkat kematian karena chikungunya diperkirakan sekitar 1:1000.
4. Zika
Penyakit zika yang mematikan juga disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Menurut CDC, infeksi zika selama kehamilan bisa memicu cacat lahir. Cara untuk mengetahui seseorang terkena zika adalah dengan meminta sampel darah atau urine untuk dites oleh dokter. Penyakit ini dilaporkan terjadi di Afrika, Asia, dan Oceania, seperti yang dilaporkan oleh laman Medscape.
5. Penyakit Nil barat
Bagaimana tingkat kebahayaan penyakit Nil Barat, juga dikenal dengan nama west Nile disease? Menurut WHO, virus ini dapat menyebabkan penyakit neurologis yang fatal pada manusia, namun 80% orang yang terinfeksi tidak akan menunjukkan gejala.
Sisanya, 20%, akan mengalami gejala seperti ruam kulit, demam, sakit kepala, mual, muntah, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk, namun inang utamanya adalah burung.
Menurut studi yang diterbitkan di The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene tahun 2013 yang berjudul "Avian Hosts of West Nile Virus in Arizona", inang utamanya adalah burung gereja rumah (Passer domesticus), finch rumah (Haemorhous mexicanus), dan beberapa jenis burung lain.
6. Demam kuning
Demam kuning (yellow fever) ini berbeda dari penyakit kuning (jaundice). Demam kuning ditularkan oleh nyamuk yang terinfeksi dan memiliki gejala seperti sakit kepala, nyeri otot, mual, muntah, demam, dan kelelahan, tutur WHO pada laman resminya.
Bahkan, pasien dengan gejala parah setengahnya akan meninggal dalam waktu 7-10 hari! WHO mengestimasi bahwa ada 200 ribu kasus dan 30 ribu kematian per tahun akibat demam kuning. Untungnya, demam kuning bisa dicegah dengan vaksin dan satu dosis vaksin bisa memberi perlindungan seumur hidup.
7. La Crosse encephalitis
Mungkin, penyakit ini tidak dikenal bagi banyak orang. La Crosse encephalitis adalah penyakit yang disebar melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus. Penyakit ini dapat mempengaruhi sistem saraf, menyebabkan ensefalitis (peradangan pada otak), kejang, koma, dan kelumpuhan. Mengerikan, bukan?
Periode inkubasi virus berkisar antara 5-15 hari, lalu gejalanya mulai muncul seperti demam (selama 2-3 hari), sakit kepala, mual, muntah, kelelahan, dan berkurangnya kewaspadaan. Jangan khawatir, karena kasus kematian yang disebabkan oleh La Crosse encephalitis sangat jarang, hanya kurang dari 1%. Namun, tetap berhati-hati karena sampai saat ini vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan.
8. Demam lembah rift
Sebenarnya, demam lembah Rift atau Rift Valley fever (RVF) lebih banyak menyerang hewan ternak, namun juga bisa menginfeksi manusia. Pada manusia, gejalanya berkisar dari flu ringan hingga demam berdarah parah, jelas laman WHO.
Biasanya, manusia bisa tertular setelah melakukan kontak dengan darah atau organ hewan yang terinfeksi. Tak heran kalau profesi penggembala, petani, pekerja rumah jagal, serta dokter hewan lebih berisiko.
9. Jamestown Canyon
Jamestown Canyon adalah virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Gejala umum yang ditimbulkan adalah demam, sakit kepala, dan kelelahan. Dalam kasus jarang, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pada otak (ensefalitis) dan selaput yang melapisi otak (meningitis), menurut CDC.
Infeksi biasanya terjadi pada bulan April hingga September. Studi yang diterbitkan di American Journal of Tropical Medicine and Hygiene pada tahun 2015, mencatat ada 31 kasus di 13 negara bagian di Amerika Serikat dalam periode 2000-2013.
10. Snowshoe hare
Terakhir ada virus Snowshoe Hare. Virus ini pertama kali terdeteksi di Montana, Amerika Serikat pada tahun 1958 dan tersebar meliputi Alaska, Kanada, dan Asia Timur, menurut Boston University Research Support.
Virus ini sebenarnya jarang menyerang manusia. Gejalanya antara lain sakit kepala, mual, muntah, kebingungan, dan kejang. Studi berjudul "Snowshoe Hare Virus Causing Meningoencephalitis in a Young Adult From Northern Manitoba, Canada" yang diterbitkan pada tahun 2017 menyebutkan bahwa virus ini bisa menyebabkan meningoencephalitis, yaitu peradangan pada otak dan jaringan sekitarnya.
Penutup
Untuk menghindari terkena penyakit yang disebarkan oleh nyamuk, sebaiknya kita melakukan tindakan pencegahan. Salah satunya adalah dengan menghilangkan nyamuk secara alami dan ampuh.
Cara ini lebih aman dan tidak merusak lingkungan. Beberapa cara menghilangkan nyamuk secara alami dan ampuh antara lain menggunakan tanaman penghasil minyak esensial seperti lavender, basil, dan lemon eucalyptus, memasang kain kasa berserat pada jendela dan pintu, memasang perangkap nyamuk, dan membuat ramuan campuran esensial minyak dan air.
Kombinasikan beberapa cara ini untuk membuat lingkungan rumahmu bebas dari nyamuk dan menjaga kesehatanmu. Semoga bermanfaat
Posting Komentar untuk " Cara Menghilangkan Nyamuk Secara Alami dan Ampuh"