Cara Penggunaan Apar (Alat Pemadam Api Ringan) yang Sesuai Prosedur
A. Pengertian APAR
Kapasitas tabung APAR biasanya 1-9 kilogram. Isinya adalah media untuk memadamkan berbagai jenis kebakaran seperti padat, cair, gas, atau logam. Beragam jenis media digunakan untuk menyesuaikan kebutuhan.
Sebab kebakaran yang bisa saja terjadi dapat disebabkan dengan berbagai hal seperti berasal dari zat padat, cair, gas, ataupun logam yang dengan demikian diperlukan APAR yang sesuai dengan kebutuhan agar kebakaran yang terjadi bisa segera dipadamkan dengan cara yang paling cepat dan efektif.
B. Komponen Alat Pemadam Api Ringan
- Tube/tabung: Tempat untuk menyimpan media pemadam api.
- Handle: Tuas untuk membuka spindle saat akan mengeluarkan media api bertekanan dari dalam tabung.
- Hose: Selang untuk menyalurkan media pemadam api dari dalam tabung menuju ke nozzle.
- Nozzle: Corong keluarnya media APAR menuju ke titik api.
- Valve: Katup untuk mengontrol atau mengatur keluarnya media pemadam api dari dalam tabung.
- Safety pin: Pin pengaman yang berfungsi untuk menahan tuas APAR pada saat tidak digunakan agar media pemadam api tidak keluar saat tidak sengaja digunakan.
- Pressure gauge: Komponen untuk mengecek tekanan tabung APAR.
- Media pemadam api: Bahan atau material yang dapat memadamkan api.
C. Cara Kerja Alat Pemadam Api Ringan
Cara kerja APAR ringan dapat diterangkan melalui teori segitiga api. Apa itu teori segitiga api? Teori segitiga api menyatakan bahwa api terbentuk dari tiga elemen: oksigen, bahan bakar, dan sumber panas.
Menghilangkan oksigen dengan cara memblokir aliran oksigen menuju bahan bakar.
Menghilangkan bahan bakar dengan cara mengubah suhu bahan bakar menjadi suhu yang tidak memungkinkan terjadinya reaksi kimia.
Menghilangkan sumber panas dengan cara memperlambat atau menghentikan proses reaksi kimia. Cara kerja APAR untuk menghilangkan elemen pembentuk api antara lain:
- Breaking chain reaction: memutus reaksi antar elemen pembentuk api.
- Starvation: mengurai dan menghamburkan bahan bakar pembentuk api.
- Cooling: mendinginkan titik api untuk menghilangkan sumber panas.
- Smothering: menyelimuti titik api agar oksigen tidak bisa masuk ke reaksi antar elemen pembentuk api.
D. Jenis-Jenis APAR (Alat Pemadam Kebakaran Ringan)
1. APAR air
APAR air adalah APAR yang diisi air dengan tekanan tinggi. Ini adalah jenis APAR yang paling hemat dan cocok untuk memadamkan api dari bahan padat non-logam seperti kertas, kain, karet, plastik, dll (Kebakaran Kelas A). Namun, sangat berbahaya jika digunakan pada kebakaran akibat instalasi listrik yang bertegangan (Kebakaran Kelas C).
2. APAR Busa
APAR Busa atau Foam erdiri dari bahan kimia yang dapat membentuk busa. Busa AFFF (Aqueous Film Forming Foam) yang disembur keluar akan menutupi bahan yang terbakar sehingga Oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran. APAR Jenis Busa AFFF ini efektif untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Kain, Karet dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A) serta kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti Minyak, Alkohol, Solvent dan lain sebagainya (Kebakaran Jenis B).
3. APAR Karbon Dioksida
APAR Jenis CO2 adalah APAR yang menggunakan CO2 sebagai media pemadam. APAR CO2 efektif untuk memadamkan kebakaran jenis B (bahan cair yang mudah terbakar) dan kebakaran jenis C (instalasi listrik yang bertegangan).
4. APAR Serbuk Kimia
APAR jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire Extinguisher terdiri dari campuran kimia kering dari Mono-amonium dan ammonium sulphate. Serbuk kimia yang dikeluarkan dapat menutupi bahan yang terbakar dan memisahkan oksigen, unsur penting dalam proses pembakaran. APAR jenis ini sangat berguna karena dapat memadamkan hampir semua jenis kebakaran, seperti Kelas A, B, dan C.
E. Kelas-kelas (Golongan) Kebakaran
Berikut ini adalah Kelas atau Golongan Kebakaran beserta Jenis APAR yang efektif untuk memadamkannya :
1. Kebakaran Kelas A
Kelas Kebakaran A terjadi karena bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Plastik, Kain, Kayu, Karet, dll. Alat pemadam api yang tepat untuk memadamkan kebakaran Kelas A adalah APAR berupa Air, Busa, dan Tepung Kimia.
2. Kebakaran Kelas B
Kebakaran Kelas B disebabkan oleh bahan-bahan cair mudah terbakar seperti Minyak, Alkohol, Cat, Solvent, dan Methanol. APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas B adalah APAR Karbon Dioksida (CO2), APAR Busa, dan APAR Serbuk Kimia (Dry Powder).
3. Kebakaran Kelas C
Kebakaran Kelas C merupakan kelas kebakaran yang berasal dari Instalasi Listrik yang bertegangan. APAR jenis Karbon Dioksida (CO2) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder) adalah pilihan yang tepat untuk memadamkan kebakaran Kelas C.
4. Kebakaran Kelas D
Kebakaran Kelas D merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan logam yang mudah terbakar seperti sodium, magnesium, aluminium, lithium dan potassium. Kebakaran Jenis ini perlu APAR khusus dalam memadamkannya.
F. Cara Penggunaan Apar (Alat Pemadam Api Ringan) yang Sesuai Prosedur
Memiliki alat pemadam api ringan saja tidak cukup untuk menjamin keselamatan saat terjadi kebakaran. Oleh karena itu, kita juga harus mengetahui cara penggunaan APAR dengan benar. Penggunaan APAR yang salah justru dapat memperburuk situasi.
Lalu, apa saja prosedur atau teknik yang benar dalam menggunakan APAR? Simak berikut ini :
- Pull: tarik pin safety.
- Aim: pegang ujung selang atau hose APAR dan arahkan ke titik api.
- Squeeze: tekan tuas APAR dengan penuh agar media pemadam api keluar secara maksimal.
- Sweep: sapukan media APAR dengan menggerakan ujung selang APAR dari kanan ke kiri atau sebaliknya agar media pemadam api tersebar merata.
G. Cara Merawat APAR Masa Kini, Canggih dan Praktis!
Selain memahami jenis-jenis dan cara kerja alat pemadam api ringan, kita juga harus memperhatikan cara merawat APAR. Perawatan ini bertujuan untuk memastikan performa APAR tetap optimal. Lalu, apa saja yang harus diperhatikan dalam merawat APAR? Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Segera isi ulang alat pemadam api setelah memasuki masa kedaluwarsa dan setelah digunakan.
- Letakan APAR minimal 15 cm atau idealnya 125 cm dari atas lantai.
- Jika diletakkan di luar ruangan (outdoor), disarankan untuk menggunakan box APAR.
- Lakukan pengecekan dan inspeksi APAR secara berkala.
Jika kamu ingin cara mudah dan sederhana dalam merawat alat pemadam api ringanmu, coba gunakan Firecek. Aplikasi sistem proteksi kebakaran nomor satu di Indonesia ini mempermudah kamu dalam merawat dan mengelola APAR secara praktis. Berikut adalah beberapa manfaat dari fitur-fitur Firecek:
- Menyimpan data dan informasi APAR tanpa batas.
- Menjadwalkan inspeksi APAR secara berkala.
- Budgeting perawatan APAR.
- Analisa bahaya kebakaran.
- Memberi notifikasi saat APAR expired atau saat harus melakukan inspeksi.
Penutup
Dalam memastikan keamanan dan keselamatan lingkungan, cara penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sangat penting untuk diperhatikan. Penggunaan APAR yang sesuai prosedur akan memastikan bahwa APAR dapat bekerja dengan optimal dan membantu dalam mengatasi kebakaran pada saat terjadi. Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk memahami dan mengikuti prosedur penggunaan APAR agar dapat melakukan tindakan yang tepat dan efektif saat darurat.
Nah itu ulasan yang bisa kami berikan mengenai Cara Penggunaan Apar (Alat Pemadam Api Ringan) yang Sesuai Prosedur, semoga bisa bermanfaat buat kalian.
Posting Komentar untuk " Cara Penggunaan Apar (Alat Pemadam Api Ringan) yang Sesuai Prosedur"